Hebatnya Wanita, Bisa Merebut dan Pergi |
Literasi Ilmiah Populer: Berikut artikel edukasi tentang sejarah warna pink:
Pendahuluan
Warna pink seringkali diasosiasikan dengan femininitas dan keanggunan. Namun, tahukah Anda bahwa warna ini awalnya merupakan simbol maskulinitas?
Sejarah Warna Pink
- Abad ke-18: Warna pink pertama kali muncul sebagai varian warna merah, yang merupakan simbol kekuasaan dan keberanian. Pada masa itu, warna pink dianggap lebih maskulin daripada biru.
- Abad ke-19: Pada masa Victoria, warna pink menjadi populer di kalangan pria. Warna ini dianggap simbol kekuatan, keberanian, dan maskulinitas.
- Awal abad ke-20: Perang Dunia I memicu perubahan dalam persepsi warna. Warna biru menjadi simbol kekuatan dan keberanian, sedangkan warna pink mulai dianggap lembut dan feminin.
Faktor Perubahan Persepsi
- Pengaruh Psikologi: Pada tahun 1918, psikolog Margaret Mead menyatakan bahwa warna pink lebih sesuai untuk perempuan karena dianggap lebih lembut dan feminin.
- Iklan dan Pemasaran: Pada tahun 1940-an, perusahaan seperti Mattel dan Disney mempromosikan warna pink sebagai warna feminin dalam produk mereka.
- Budaya Populer: Film, musik, dan fashion juga berperan dalam memperkuat stereotip warna pink sebagai feminin.
Kesimpulan
Warna pink telah mengalami perubahan persepsi yang signifikan sepanjang sejarah. Dari simbol maskulinitas ke femininitas, warna ini kini menjadi identik dengan keanggunan dan kelembutan.
Referensi
- "The Pink and Blue Projects" oleh JeongMee Yoon (2005)
- "A History of Pink" oleh Valerie Steele (2018)
- "The Culture of Fashion" oleh Christopher Breward (1995)
Foto Istimewa
#WarnaPink #SejarahWarna #Maskulinitas #Femininitas #BudayaPopuler #PsikologiWarna #PersepsiWarna
Labels:
Literasi
Thanks for reading Warna Pink: Dari Simbol Maskulinitas ke Femininitas. Please share...!
0 Komentar untuk "Warna Pink: Dari Simbol Maskulinitas ke Femininitas"
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.